BAB I
PENDAHULUAN
Istilah Overcloking mengacu
pada upaya-upaya untuk meningkatkan kinerja suatu sistem komputer tanpa
mengganti komponen-komponen utamanya. Overclocking biasanya dilakukan
untukuk mendapatkan performa maksimal dengan biaya yang relatif minimal.
Jadi misalnya kita punya processor dengan clock speed 1.8 GHz kita
overclocking menjadi 2.5 GHz maka kinerjanya kurang lebih akan menyamai
processor yamg standard clock speednya 2.5 GHz dari keluarga yang sama.
Singkatnya, beli processor 1.8 GHz di overclocking menjadi processor 2.5
GHz. Komponen yang sering di overclocking adalah processor, VGA dan
memori.
Selain
tujuan overclocking tersebut diatas, ada juga yang melakukan
overclocking hanya untukuk sekedar hobby atau bahkan lomba. Dan, memang
bagi yang gemar, mengutak-utik komponen komputer bisa menjadi kegiatan
yang mengasyikkan.
Apakah Semua Komponen Bisa Di Overclocking?
Pada
dasarnya semua komponen utama (processor, VGA dan memori) bisa
ditingkatkan kinerjanya. Tentu saja ada beberapa syarat yang harus
dipenuhi agar komponen tersebut bisa di overclocking. Syarat utamanya
adalah komponen tipe tersebut memang bisa di overclocking. Syarat
lainnya adalah motherboardnya cukup mendukung overclocking. Biasanya
overclocking untuk processor dan memori dilakukan melalui pengaturan
besaran beberapa parameter di BIOS. Namun ada beberapa tipe motherboard
yang BIOS nya tidak memiliki atau minim pilihan parameter, kalau sudah
begini tentu saja sangat sulit melakukan overclocking. Ada juga
motherboard (karena kualitas komponen dan designnya) yang memang
dukungan overclocking nya relatif rendah.
Overclocking
processor yang paling sering dilakukan dan memang relatif paling mudah.
Salah satu kendala dalam overclocking adalah faktor temperatur. Semakin
cepat clock speed maka panas yang ditimbulkan juga semakin tinggi. Pada
titik tertentu, kipas pendingin standard sudah tidak mampu mengatasi
sehingga harus digunakan kipas pendingin yang lebih bagus atau bahkan
sistem pendingin menggunakan air, freon dan dry ice!
Biasanya ini diperlukan pada overclocking yang ekstrim yang dipakai
untuk eksperimen atau lomba. Dalam pemakaian sehari-hari tentu saja
sangat tidak praktis dan berlebihan. Ibarat naik mobil balap ke kantor.
Overclocking Pada Processor
Processor
di overclocking dengan menaikkan bus speednya. Kecepatan processor pada
dasarnya adalah bus speed dikalikan dengan multipliernya. Kecuali pada
processor edisi khusus (yang memang diperuntukukkan bagi para
overcloker), multiplier processor sudah terkunci pada suatu angka. kita
tidak bisa menaikkan angka ini (tapi biasanya bisa diturunkan).
Satu-satunya cara menaikkan clock speednya adalah dengan menaikkan bus
speednya.
Contohnya:
Intel C2D E6550, bus speed defaultnya 333 MHz dengan multiplier x7.
Artinya clock speed default adalah 333 MHz x 7 = 2.333 MHz. Kalau bus
speednya kita rubah jadi 400 (misalnya), maka clock speednya akan
menjadi 400 MHz x 7 = 2.800 MHz. Sederhana sekali kan.
Tapi
harus diingat, dengan bus speed 400 MHz maka memorinya akan bekerja
pada DDR 800 MHz. Kalau kita masih pakai memori DDR2 667 MHz, ini akan
bisa jadi masalah pada ketidakstabilan sistem atau bahkan sistem gagal
boot. Supaya semua lancar maka memori yang dipakai sebaiknya DDR2 800
MHz. Jadi kalau pada kondisi default (333 MHz) sebetulnya memori DDR2
667 MHz sudah memadai, tapi begitu processor di overclocking maka
memorinya juga harus mampu mengimbangi kecepatan tersebut. Makanya ada
beberapa produsen yang menyediakan memori khusus untuk overclocking
(dengan harga lebih mahal tentu saja), dimana memori tersebut masih
mampu diajak lari jauh di atas kecepatan defaultnya.
Selain
masalah panas, pada clock speed tertentu processor juga butuh tegangan
yang lebih tinggi supaya kerjanya stabil. Tegangan processor (atau biasa
disebut Vcore) standard biasanya berkisar antara 1.2 – 1.5 Volt
tergantung pada jenis processornya. Vcore bisa kita rubah dari BIOS
(pada motherboard yang menyediakan fitur ini). Hati-hati merubah Vcore,
kalau diluar batas toleransinya maka bisa menyebabkan komponen tewas
seketika. Untuk overclocker pemula disarankan menjauhi yang namanya
Vcore.
Overclocking Pada VGA
Dasarnya
sama dengan processor, GPU core dari VGA juga bisa kita naikkan
kecepatannya. Bedanya GPU core tidak ada multipliernya dan merubahnya
tidak bisa dari BIOS. Ada aplikasi khusus untukuk itu. Kecepatan memori
VGA juga bisa kita pacu lewat aplikasi khusus tadi. Kendalanya sama,
panas yang ditimbulkan. Solusinya sama pula, ganti kipas pendinginnya.
Untuk para gamer, ada baiknya mengerti sedikit soal overclocking VGA
supaya apabila dibutuhkan oleh game yang dimainkan, VGA nya bisa di
overclocking tanpa perlu ganti VGA.
BAB II
MENINGKATKAN KECEPATAN PC DENGAN “TEKNIK OVERCLOCKING”
Overclocking bukanlah istilah teknis yang resmi, overclocking merupakan istilah populer komputer dalam bahasa Inggris. Overclocking terdiri atas 2 kata utama yaitu ” over ” dan ” clock ” .
” Over ” dalam kamus bahasa Inggris berarti “di atas” atau “melampaui”, sedangkan ” clock ” menyatakan clock crystal yang mengontrol kecepatan processor. Maka overclock berarti melampaui kecepatan clock.
Secara lengkap istilah overclocking processor berarti mengoperasikan processor pada kecepatan melampaui kecepatan standar. Jika ada overclock maka juga ada istilah underclock , underclock memiliki arti yang berlawanan dengan overclock , yaitu mengoperasikan processor pada kecepatan yang lebih rendah. Tidak ada manfaat yang dapat diperoleh dari underclock , maka dapat dipastikan tidak ada user yang melakukan underclock terhadap processor komputernya.
Overclocking adalah
upaya yang dilakukan dengan tujuan memaksimalkan atau meningkatkan
kecepatan kinerja sistem komputer dengan cara meningkatkan multiplier atau bus speed .
Dengan meningkatkan multiplier atau bus speed atau keduanya akan menghasilkan CPU clock speed yang lebih tinggi, dengan naiknya CPU clock speed maka kecepatan kerja processor juga meningkat. Selain itu dalam overclocking perlu dicapai suatu sistem komputer yang tetap stabil dan aman dalam arti tidak mengalami crash atau hang saat digunakan.
Jawaban utama mengapa overclocking dilakukan
adalah untukuk mendapatkan peningkatan kecepatan kerja processor,
tetapi ada beberapa alasan yang lebih spesifik, antara lain:
- Memperoleh peningkatan kecepatan kinerja sistem komputer secara permanen tanpa biaya atau dengan biaya minimal yang jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan membeli processor baru.
- Sebatas hanya mencoba kemampuan komputer.
- Mencoba mengetahui seberapa besar peningkatan yang diperoleh sebelum memutuskan untukuk mengganti processor dengan kecepatan yang lebih tinggi dan sama tipenya. Misalnya meng- overclock Pentium 75MHz ke 90MHz sebelum mengganti processor lama (Pentium 75MHz) dengan Pentium 90MHz yang sesungguhnya.
- Memperpanjang usia pemakaian processor lama sebagai upaya menghemat biaya, sebelum membeli processor baru.
- Memperpanjang usia pemakaian processor lama sambil menunggu jenis processor baru diluncurkan/diproduksi.
- Yang terakhir adalah untukuk memperkirakan kemampuan processor yang akan diproduksi kemudian dalam versi kecepatan yang lebih tinggi, overclock processor dengan tujuan ini biasanya dilakukan dalam waktu singkat dan sangat ekstrim (peningkatan kecepatan sangat jauh). Overclock tersebut juga bertujuan untukuk mengetahui batas maksimal (margin) kemampuan suatu processor jika di- overclock . Kecepatan yang dicapai tentu saja dibatasi oleh kemampuan processor, motherboard dan komponen pendukungnya. Sebagai contoh adalah meng- overclock Pentium II 233MHz ke 333MHz (peningkatan 100MHz). Overclock ini banyak dilakukan oleh para user maupun hardware tester yang kemudian dipublikasikan di Internet.
Seperti telah disebutkan diatas overclocking dilakukan
untukuk memperoleh peningkatan performa/kinerja sistem komputer secara
keseluruhan dengan biaya minimal atau bahkan tanpa biaya sama sekali
karena hanya memerlukan sedikit pengubahan konfigurasi pada motherboard
agar sistem komputer dapat beroperasi lebih cepat. Pada kasus lain
memerlukan beberapa komponen tambahan berupa pendingin untukuk mengatasi
masalah panas.
a. Mengapa Processor Dapat Di-Overclock?
Harus ada alasan mengapa sebuah processor dapat di- overclock . Tentunya sebuah processor tidak sejak awal dirancang untukuk dapat di- overclock karena hal tersebut merugikan pabrik pembuatnya.
Penyebab processor dapat di- overclock adalah karena pabrik pembuat processor memberikan label produknya dengan kata “certified for” bukan “designed for”. Kondisi inilah yang memungkinkan overclocking dilakukan pada processor. “Certified for” menyatakan kemampuan processor untukuk beroperasi pada kecepatan tersebut, sedangkan “designed for” menyatakan pengkhususan kecepatan processor hanya untukuk kecepatan tersebut.
Sebagai contoh: sebuah processor Intel Pentium yang oleh pabrik dinyatakan “c ertified for” 166MHz,
berarti processor tersebut terbukti dan diakui mampu beroperasi pada
kecepatan 166MHz, sedangkan bila oleh pabrik processor Intel Pentium
dinyatakan “designed for” 166MHz maka processor tersebut dibuat untukuk beroperasi hanya pada kecepatan 166MHz saja.
Standar
kualitas yang tinggi diutamakan oleh pabrik sebelum produknya dilepas,
ini disebabkan oleh persaingan yang ketat antar pabrik pembuat processor
PC, selain itu dengan memproduksi processor berkualitas tinggi akan
menimbulkan yang baik terhadap pabrik tersebut.
Terkadang processor tersebut dibuat pada die yang sama dengan die processor lain pada kelasnya yang memiliki kecepatan lebih tinggi.
Sebagai
keterangan tambahan perlu dijelaskan bahwa tidak tiap pabrik processor
melakukan hal seperti yang akan dijelaskan berikut. Lebih spesifik
penjelasan berikut didasarkan pada kenyataan yang terjadi pada pabrik
processor Intel. Pabrik selalu membuat desain processor untukuk mampu
beroperasi pada kecepatan tertinggi, setelah selesai dibuat tiap-tiap
processor dites untukuk melihat apakah processor tersebut beroperasi
dengan baik pada kecepatan spesifikasi awal yang diberikan. Jika
processor tersebut menunjukkan indikasi tidak beroperasi pada 100%
kecepatannya, maka processor tersebut dites ulang dengan kecepatan yang
lebih rendah, demikian seterusnya sampai processor tersebut lolos tes.
Processor tersebut kemudian diberi tanda/label sesuai kecepatan hasil
tes yang berhasil dilalui. Dipercaya bahwa ketika pabrik melakukan tes
processor mereka memberi label processor pada 1 tingkat kecepatan yang
lebih rendah daripada hasil tes yang dilalui, hal ini dilakukan untukuk
lebih menjamin kehandalan kerja processor. Sebagai contoh sebuah
processor yang lolos tes pada kecepatan 200 MHz akan diberi label 166
MHz. Artinya sebuah processor 166 MHz pada komputer telah disertifikasi (
“certified for” ) oleh pabrik mampu untukuk beroperasi pada
kecepatan 166 MHz, bahkan pada kondisi yang sangat ekstrim. Kondisi
ekstrim yang dimaksud adalah temperatur atau suhu yang tinggi (diatas
60° C), jangkauan perubahan tegangan yang lebar (tidak stabilnya arus
listrik sumber), penggunaan operasional secara terus-menerus (beberapa
tahun non-stop), dan cara pemakaian lain yang berat.
Proses
memaksa komponen processor untukuk bekerja pada kecepatan yang lebih
tinggi dari tingkat yang diberikan oleh pabrik kemudian dikenal dengan
istilah ” overclocking“. Berdasarkan keterangan diatas maka disarankan untukuk meng- overclock kecepatan
processor satu tingkat lebih tinggi karena ini sama saja mengembalikan
kecepatan processor pada kecepatan sesuai dengan hasil tes yang
dilaluinya (hanya berlaku untukuk processor Intel), dalam batas itulah overclocking dianggap aman.
Sebelumnya
perlu ditekankan bahwa tidak setiap sistem atau konfigurasi komputer
mampu beroperasi lebih cepat dari sebelumnya dengan overclocking .
Penyebabnya adalah karena sistem tersebut telah dimaksimalkan
sebelumnya oleh pabrik atau toko penjual komputer agar dapat bersaing.
Pabrik/toko tersebut biasanya menggunakan motherboard, memori, power supply yang
berkualitas rendah sehingga bisa menekan harga penjualan. Berarti pada
komputer tersebut sangat sulit atau bahkan tidak mungkin dilakukan overclocking . Jika dipaksakan dimungkinkan kerja sistem komputer akan terganggu atau terjadi kerusakan permanen. Selain itu overclocking tidak disarankan untukuk dilakukan pada komputer/PC built-up rakitan pabrik. Mengapa? Pabrik perakit PC Built-up memiliki
desain komponen seperti motherboard, memori, vga, monitor tersendiri
maka komponen-komponen tersebut juga didesain khusus untukuk
masing-masing tipe-tipe processor yang digunakan, komponen-komponen
dalam PC diberi label/segel khusus untukuk memastikan PC tersebut tidak
‘diutak-atik’ oleh user atau pihak lain. PC Built-up juga
jarang menyertakan buku manual motherboard dan komponen-komponennya yang
spesifik bagi pembeli. Buku manual sangat diperlukan untukuk melakukan overclocking . Tanpa buku overclocking yang
dilakukan adalah dengan cara ‘coba-coba’ yang sangat beresiko, selain
itu garansi yang diberikan oleh pabrik akan hilang jika label/segel
resmi yang diberikan rusak.
Yang banyak dipercaya saat ini adalah overclocking itu
tidak aman, tetapi sekali lagi dengan mengetahui teknik yang benar dan
melakukan berbagai pencegahan maka terbuka kesempatan untukuk melakukan overclocking tanpa “membakar” processor yang digunakan.
b. Bagaimana Melakukan Overclock?
Melakukan
overclock sebenarnya melakukan setup kecepatan clock CPU pada BIOS.
Bila processor dengan kecepatan 1.6Ghz dengan bus 100Mhz, artinya
processor bekerja pada kecepatan 16X100Mhz akan menghasilkan kecepatan
processor 1600Mhz atau 1.6GHz. Dengan merubah bus pada option BIOS
misalnya dari 100Mhz menjadi 133Mhz maka computer akan bekerja dengan
kecepatan 2.1GHZ atau 16X133Mhz dengan hasil 2.1Ghz atau 2.128Mhz.
Apakah sedemikian mudah melakukan overclock. Betul, hanya dengan cara
inilah computer dapat dipacu dan sedemikian mudahnya seseorang melakukan
overclocking.
c. Berapa Mahal Dari Biaya Overclock?
Biaya
overclock bisa bervariasi. Bila anda melakukan overclock sebuah computer
yang tidak terlalu tinggi, misalnya dengan mempercepat laju processor
menjadi 10% atau 20% lebih cepat. Mungkin anda tidak memerlukan biaya
tambahan. Perubahan hanya dilakukan pada BIOS saja.
Contoh
anda mengunakan procesor 1.6Ghz, lalu memacu menjadi 2.1Ghz. Dengan
heatsink standard, pada kecepatan tersebut masih diposisikan aman bagi
computer dan dapat dilakukan dengan mudah.
Tetapi
bila dilakukan overclock cukup tinggi, misalnya diatas 25%, umumnya akan
muncul kendala terjadi pada panas processor. Karena disain heatsink
standard sebagai pendingin processor dibuat terbatas untuk kecepatan
tertentu. Kendala pada panas processor dapat diperbaiki dengan menganti
heatsink non standard. Dengan heatsink non standard maka processor
terhindar dari hang atau malfunction karena terlalu panas bekerja. Atau
dibantu pada sirkulasi udara didalam untuk memperbaiki sistem pendingin
computer.
Kenapa panas menjadi momok dari kegiatan overclock. Dengan peningkatan kecepatan, dampak akan membuat processor menjadi panas.
Lalu
dimana tingkat kemahalan dari kegiatan overclock. Bila anda melakukan
overclock pada processor saja, tanpa memperbaiki perangkat lainnya. Hal
ini dapat dikatakan murah. Tetapi bila anda berkeinginan mengoptimalkan
seluruh perangkat yang ada, termasuk memory, mainboard premium, VGA
top-end, power supply, pendingin bahkan case yang khusus di disain untuk
overclocking. Disitulah nilai mahal yang harus disediakan. Karena
perangkat khusus yang disediakan memang memiliki kelebihan tersendiri.
Memiliki
sebuah computer dengan tingkat hardware paling optimal hampir sama
seperti membeli sebuah PC dengan harga 2 buah PC. Contoh saja, dahulu
ada seorang pemula menginginkan pendingin yang baik bagi computer karena
telah dioverclock. Untuk menghemat dia membeli fan berkecepatan
7.200RPM 80mm akan lebih murah dibandingkan membeli heatsink bagus
tetapi lebih mahal. Beberapa hari kemudian, dia kembali menganti
heatsink 7.200RPM dengan heatsink baru. Dikatakan , ketika fan
dipasangkan didalam case ternyata malah membuat seluruh meja kerjanya
ikut bergetar.
d. Apa Yang Perlu Di Lakukan Untuk Melakukan Overclock?
Mudah
untuk membuat processor agar dapat dioverclock, tetapi dampaknya cukup
luas bagi hardware lain. Bila berbicara pada computer yang ada saat ini,
melakukan overclock akan berdampak bagi hardware seperti sistem I/O,
VGA dan lainnya.
Mengoverclock
sebuah processor beberapa MHz juga akan memacu kinerja bagian lain
seperti memory, PCIe, PCI dan AGP clock. Artinya bila procesor dengan
kecepatan bus 100MHz dipacu menjadi 120MHz (20%), maka kecepatan clock
hardware lain juga meningkat. Demikian juga kecepatan memory akan dipacu
mengikuti kecepatan processor yaitu sekitar 20%.
Banyak
kesalahan terjadi bagi pemula karena tidak terlalu mengenal perhitungan,
kemampuan serta batasan dari hardware. Untuk itu kita bagi dari masing
masing hardware yang terkait satu sama lain karena secara langsung akan
terkena dampak ketika processor dipacu diatas standard.
e. Dengan Memacu Overclock Pada Processor Terdapat 3 Hal Penting
1. Processor
memiliki batas kecepatan tertentu, semakin tinggi maka semakin panas
dan tidak stabil. Menghadapi panas hanya dapat dihadapi dengan sistem
pendingin yang baik. Menganti pendingin jenis tertentu akan menjaga
keberhasilan ketika melakukan overclock.
2. Semakin
tinggi multiplier sebuah processor akan semakin tidak stabil. Umumnya
mereka yang ingin melakukan overclock mengambil inisiatif dengan jalan
membeli processor bermultiplier rendah. Dengan multiplier rendah, maka
kecepatan processor memiliki persentas lebih tinggi plus lebih murah.
Misalnya anda mengunakan processor 2.4Ghz dengan multiplier 12 X 200Mhz
akan mudah dipacu menjadi 3Gz dengan bus 250Mhz dann terjadi peningkatan
25%. Dibandingkan anda mengunakan processor 3GHz dengan bus 200Mhz dan
multiplier 15 X 200Mhz yang mengharuskan bekerja pada 3.75Ghz dengan bus
250Mhz akan sulit untuk stabil bekerja
3. Daya
power untuk processor. Kita mengenal dengan overvoltage. Dengan
menambahkan voltage bagi processor akan menjaga kestabilan computer.
Bila overclock dilakukan pada batas wajar, overvoltage jarang dilakukan.
Tetapi pada overclock yang cukup extreme, overvoltage umumnya menjadi
pilihan terakhir yang diambil. Dampaknya kembali kepada point pertama
yaitu semakin panasnya processor. Mengapa overvoltage dilakukan. Semakin
cepat processor bekerja, semakin besar daya atau power yang dibutuhkan.
Dengan menambah supply power bagi processor dengan peningkatan voltage
atau overvoltage akan memberikan power yang cukup ketika processor
bekerja diatas kecepatan standard. Untuk meningkatkan daya bagi
procesor, pada BIOS setup terdapat option Vcore. Angka Vcore inilah yang
dimainkan agar processor menjadi lebih stabil
f. Beberapa bagian yang sering menyebabkan kegagalan karena overclock
1. Memory umumnya paling dominan. Ketika overclock terjadi, bagian memory harus mengimbangi kecepatan processor.
2. Panas yang berlebihan terjadi pada processor bila mengunakan heatsink standard
3. Kekurangan daya pada processor karena mainboard atau power supply yang tidak memadai
4. Kemampuan mainboard yang tidak menunjang, atau tidak di disain untuk overclocking
5. Kemampuan perangkat hardware lain tidak mampu bekerja pada kecepatan overclock
Overclocking mempunyai
resiko yang dapat mengakibatkan kerusakan pada sistem komputer karena
mencoba untukuk mengoperasikan sistem komputer lebih cepat dari
spesifikasinya. Kerusakan ini dapat berupa kerusakan pada komponen atau data corruption. Jika
belum pernah mengetahui atau mengalami sebelumnya, lakukan backup
data-data penting terlebih dahulu atau agar data-data tersebut aman.
Lebih baik lagi jika percobaan overclocking dilakukan dengan menggunakan hardisk cadangan yang tidak berisi data-data penting.
Processor dapat rusak sehingga disebut mengalami electromigration . Electromigration terjadi pada chip silikon processor dalam area yang beroperasi pada suhu yang sangat tinggi, electromigration dapat menyebabkan kerusakan permanen pada processor. Electromigration tidak secara langsung merusak processor, electromigration adalah proses yang lama, sehingga dapat juga dikatakan electromigration memperpendek
usia pakai processor. Dimisalkan usia normal sebuah processor kurang
lebih adalah 20 tahun kerja. Tetapi dengan perubahan teknologi yang
sangat cepat, maka sebelum 10 tahun dapat dipastikan user telah
mengupgrade atau bahkan membeli komputer baru.
Jika ingin terhindar dari electromigration maka
satu hal yang penting untukuk dilakukan adalah menjaga suhu processor
agar tetap berada pada suhu operasi yang normal. Cara yang dapat
diterapkan antara lain adalah dengan menggunakan pendingin heatsink dan fan yang baik, jika tingkat overclock yang dilakukan cukup tinggi maka sebaiknya menggunakan heatsink dan fan yang lebih besar, atau menggunakan peltier cooler , menggunakan thermal grease, dan membuat sirkulasi udara yang baik pada casing CPU.
Ada
kemungkinan munculnya masalah yang tidak terlihat sebelum akhirnya
terlambat diketahui. Sebuah contoh adalah ketika proses perhitungan 2+2
menghasilkan 5, keadaan ini menunjukkan processor sudah rusak. Karena
itu, tidak disarankan untukuk melakukan overclocking pada lingkungan kerja yang penting (database & programming).
Resiko sistem komputer mengalami crash atau hang semakin tinggi ketika processor di- overclock . Tidak seorangpun ingin sistem komputernya crash atau hang, apalagi bagi pada lingkungan profesional bisnis, mencegah sistem crash atau hang sangatlah penting.
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Overclocking bukan
cara yang terbaik untukuk mendapatkan peningkatan kecepatan kerja
sistem komputer, karena cara termudah adalah membeli dan mengganti
processor dengan yang baru atau menggunakan processor overdrive.
Overclocking akan memperpendek usia kerja processor, seberapa lama tidak diketahui, tetapi itu semua tergantung pada sejauh mana overclocking itu dilakukan.
2. SARAN
Dengan
artikel diatas, diharapkan pembaca sudah mengenal lebih jauh tentang
hardware khususnya untuk pemakaian overclocking. Diharapkan juga anda
tidak menganggap bahwa overclock adalah sebuah kegiatan gila yang
beresiko. Siapapun dapat membuat sebuah computer lebih cepat dari
standard. Overclock bukanlah kegiatan untuk merusak hardware, tetapi
hanya meningkatkan performa computer agar bekerja lebih baik.
Jika ingin melakukan overclock, lakukanlah pada saat bila diperlukan dan kembalikan ke kondisi default saat tidak diperlukan.
DAFTAR PUSTAKA







0 komentar:
Posting Komentar